Kumpulan Puisi Cinta Terbaru

Kumpulan Puisi Cinta Romantis - Puisi merupakan karya yang istimewa yang menyajikan rangkaian kata kata yang indah dan tertata rapih, tidak sembarang orang yang bisa merangkai puisi, butuh inspirasi dan bakat dalam membuatnya

Puisi cinta yang sangat indah yang di barengi dengan kata kata romantis tentunya akan membuat perasaan menjadi indah dan tentunya sangat senang, terlebih lagi jika orang yang mengucapkannya itu adalah pacar anda sendiri atau siapa saja orang yang anda sayangi

dibawah ini adalah Kumpulan Puisi Cinta terbaru yang dikirim oleh teman teman pengunjung blog kami, dan apabila kamu jago nulis dalam emmbuat puisi atau kata2 silahkan melalui form kontak silahkan isikan no hp dan nama facebook kamu agar bisa kami hubungi lain waktu. Berikut ini adalah kumpulan puisi cinta romantis terbaru.

Oleh: Pembrina Sihombing  Judul : Hargai aku

ku slalu berdoa, bertanya dan berungkap
apa aku salah mencintaimu
apa aku salah menyayangimu
dan apakah aq salah untuk memilikimu?

seiring waktu ku berjalan
bagaikan ritme sebuah nada
yang ingin menghentikanlangkah
ketupan kaki ku

ku ingin mengakhiri
segala hubungan yang terjadi
yang telah ku iming2i sejak lama
yang telah qita bersama

apa yang kamu minta
aq pasti berikan
apa yang kamu inginkan
aku slalu cukupi

tapi ntah mengapa?
kamu tak pernah menghargai
tak pernah hargai aq seujung rambut pun
aq perih
aq sakit dan tak berdaya

akhiri lah sudah
tak ada yang bisa ku harapkan darimu
semuanya hanya duka
yang dapat meremukkan hatiku

Oleh : Ezy wema Juduul : Bila Aku Mati

Bila nanti
aku mati.
ku mau, ibu saja menangisinya
dalam doa.
air matanya
sampaikan aku pada syurga.
karena tuhan tidak menolak
doa ibu untuk anaknya..

bila nanti, aku mati.
aku ingin
doa ibu sucikan dosa-dosaku..

Oleh : Puji Hanis Dayanti Judul : Laman Kosong

Telah usang namamu terpahat di langit
Menghias mega kelabu jadi pelangi
Kala senja merangkak,
Disana raut wajahmu terbingkai

Hari lalu penuh cita
Tapi kesemuan masa datang menjelma
Retak percaya pudar rasa
Tinggal secercah siluet kenangan

Kala itu rupa sedap mengharap
Mendorong jiwa lalu menerima
Suka berubah sara terbawa

Angin menebar serbuk tangis ke jambangan
Biarlah rintik hujan mengiring tubuh untuk berlabuh
Berhenti sejenak,
Lalu...
Diam dan terdiam